Mobil listrik semakin populer dalam beberapa tahun terakhir sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan dibandingkan dengan mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar fosil.
Selain manfaat lingkungan, salah satu pertimbangan penting bagi pemilik mobil adalah biaya operasional mobil listrik yang diklaim lebih hemat.
Tapi apakah benar sehemat itu? Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan tentang biaya operasional mobil listrik secara detail dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian mobil listrik. Yuk, Domo Hybrid EV Lovers, mari disimak!
Estimasi Biaya Operasional Mobil Listrik
Banyak diklaim lebih hemat daripada mobil konvensional, benarkah biaya operasional mobil listrik lebih hemat untuk jangka panjang? Berikut adalah rincian estimasi biaya operasional mobil listrik yang bisa Domo Hybrid EV Lovers pertimbangkan:
1. Harga Mobil Listrik
Salah satu aspek biaya operasional mobil listrik yang perlu dipertimbangkan adalah harga awal pembelian mobil listrik. Harga mobil listrik saat ini umumnya lebih tinggi daripada mobil konvensional dengan mesin pembakaran internal.
Namun, perlu diperhatikan bahwa harga mobil listrik telah mengalami penurunan seiring dengan kemajuan teknologi baterai dan meningkatnya permintaan.
Sebagai contoh, harga mobil listrik awalnya bisa mencapai 400 juta hingga 1 miliar Rupiah, tetapi saat ini sudah ada model yang lebih terjangkau dengan harga sekitar 300 juta hingga 700 juta Rupiah.
Selain itu, beberapa program insentif dan subsidi dari pemerintah juga dapat membantu mengurangi biaya awal pembelian mobil listrik.
2. Suku Cadang dan Perawatan
Mobil listrik memiliki sistem yang berbeda dengan mobil konvensional, yang berarti biaya suku cadang dan perawatan juga bisa berbeda.
Dalam banyak kasus, mobil listrik memiliki jumlah suku cadang yang lebih sedikit dan kurangnya komponen mekanis yang kompleks. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional mobil listrik jangka panjang.
Sebagai contoh, biaya penggantian oli mesin pada mobil konvensional bisa mencapai 300.000 hingga 500.000 Rupiah setiap 5.000 kilometer, sementara mobil listrik tidak memerlukan penggantian oli mesin.
Namun, biaya perawatan baterai harus dipertimbangkan. Biaya penggantian baterai pada mobil listrik umumnya berkisar antara 50 juta hingga 100 juta Rupiah tergantung pada model dan kapasitas baterai.
Meskipun demikian, baterai mobil listrik biasanya memiliki masa pakai yang panjang dan jarang membutuhkan penggantian selama beberapa tahun.
3. Tarif Listrik
Salah satu keuntungan menggunakan mobil listrik adalah biaya pengisian daya yang lebih rendah dibandingkan dengan biaya pengisian bahan bakar konvensional.
Mobil listrik dapat diisi daya dengan menggunakan listrik yang tersedia di rumah atau melalui stasiun pengisian daya publik.
Namun, biaya operasional mobil listrik untuk pengisian daya dapat bervariasi tergantung pada tarif listrik yang berlaku di wilayah Anda. Sebagai contoh, tarif listrik rumahan di Indonesia berkisar antara 1.300 hingga 1.500 Rupiah per kilowatt jam.
Dalam pengisian daya mobil listrik yang memiliki kapasitas baterai sekitar 60 kilowatt jam, biaya pengisian penuh dapat berkisar antara 78.000 hingga 90.000 Rupiah.
Namun, tarif listrik pada malam hari cenderung lebih rendah, sehingga mengisi mobil listrik pada malam hari dapat mengurangi biaya pengisian daya secara signifikan.
4. Infrastruktur Pengisian
Ketersediaan infrastruktur pengisian daya juga merupakan faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Jika infrastruktur pengisian daya di daerah Anda masih terbatas, Anda mungkin perlu melakukan perjalanan jauh untuk menemukan stasiun pengisian daya yang tersedia.
Namun, dengan perkembangan teknologi dan dukungan pemerintah yang meningkat, infrastruktur pengisian daya untuk mobil listrik diharapkan akan semakin berkembang dan mudah diakses.
Beberapa penyedia layanan pengisian daya publik juga menawarkan tarif khusus, seperti paket langganan bulanan dengan biaya sekitar 200.000 hingga 300.000 Rupiah yang memungkinkan pemilik mobil listrik mengisi daya dengan tarif yang lebih murah untuk biaya operasional mobil listrik yang hemat.
5. Efisiensi Energi
Mobil listrik umumnya lebih efisien dalam penggunaan energi dibandingkan dengan mobil konvensional. Hal ini disebabkan oleh efisiensi konversi energi yang tinggi dalam motor listrik dan kurangnya energi yang terbuang dalam pembakaran bahan bakar.
Efisiensi energi yang tinggi ini berarti mobil listrik dapat menempuh jarak yang lebih jauh dengan biaya operasional yang lebih rendah.
Sebagai contoh, mobil listrik dengan kapasitas baterai sekitar 60 kilowatt jam dapat menempuh jarak sekitar 300 hingga 400 kilometer dengan pengisian penuh. Dengan tarif listrik sebelumnya, biaya operasional mobil listrik pengoperasian per kilometernya dapat diperkirakan antara 260 hingga 300 Rupiah.
Dalam jangka panjang, penghematan biaya bahan bakar yang signifikan ini akan memberikan keuntungan finansial kepada pemilik mobil listrik.
6. Asuransi
Biaya asuransi untuk mobil listrik dapat berbeda dengan mobil konvensional. Beberapa perusahaan asuransi mungkin memberikan diskon atau paket asuransi khusus untuk pemilik mobil listrik agar biaya operasional mobil listrik lebih hemat.
Sebagai contoh, biaya premi asuransi untuk mobil listrik dengan harga sekitar 500 juta Rupiah dapat berkisar antara 4 juta hingga 6 juta Rupiah per tahun, tergantung pada perusahaan asuransi dan profil pengemudi.
7. Pajak dan Insentif
Beberapa negara atau wilayah memberikan insentif pajak dan subsidi untuk mendorong penggunaan mobil listrik. Hal ini dapat mengurangi biaya operasional mobil listrik secara signifikan.
Di Indonesia, misalnya, pemilik mobil listrik dapat mendapatkan pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 100% sampai dengan 2022, serta pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Pajak Balik Nama Kendaraan Bermotor (PKB-KB) selama 5 tahun.
8. Nilai Residu
Mobil listrik umumnya memiliki nilai residu yang lebih tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional. Ini berarti ketika Anda menjual mobil listrik bekas, Anda dapat mendapatkan nilai yang lebih tinggi dan mengurangi kerugian nilai mobil selama masa pemakaian.
Sebagai contoh, mobil listrik dengan harga beli sekitar 500 juta Rupiah dapat mempertahankan nilai sekitar 70-80% setelah 3 tahun pemakaian.
Masalah Mobil Listrik Mini Cooper EV hingga Hyundai Kona Semua Tuntas di DOMO Hybrid EV!
Meski dianggap lebih ‘hemat’ dalam jangka panjang, banyak yang bilang untuk perbaikan mobil listrik bisa lebih mahal karena harus dibawa ke luar negeri karena kurangnya bengkel untuk mengatasi masalah mobil listrik.
Tapi kini tak perlu khawatir, dengan DOMO Hybrid EV, semua permasalahan seputar komponen hingga mesin mobil listrik dapat teratasi dengan mudah di sini.
Sebagai bentuk kerjasama antara Dokter Mobil Group dengan bengkel mobil hybrid dan listrik terkemuka di Malaysia, DOMO Hybrid EV hadir sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan mobil listrik yang kerap dihadapi oleh pengguna mobil listrik di Indonesia.
Dari Mini Cooper EV hingga Hyundai Kona, semua permasalahannya dapat dituntaskan dengan mudah, cepat, dan akurat di sini.
Ingin coba langsung layanannya? Berikut titik lokasi DOMO Hybrid yang bisa Anda kunjungi langsung:
DOMO Hybrid EV |
Lokasi: Jl. Pegangsaan Dua No.5, RT.7/RW.3, Pegangsaan Dua, Kec. Klp. Gading, Jkt Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14250 |
Tapi agar bisa langsung dapatkan penanganan tanpa menunggu antrean, pastikan untuk melakukan reservasi via WhatsApp terlebih dahulu di 0819-0510-5272 (atau hubungi di sini).
Dengan DOMO Hybrid EV, pakai mobil listrik di Indonesia kini makin aman, nyaman, dan hemat anggaran!