Penasaran dengan bagaimana cara kerja mobil listrik yang bisa membuatnya melaju meski ditenagai oleh energi listrik?
Memahami cara kerja mobil listrik memang cukup kompleks, tapi wajib untuk Anda pahami jika Anda pengguna mobil listrik agar bebas dari kerusakan.
Agar mobil listrik kesayangan Anda awet selalu, simak cara kerja mobil listrik hingga komponen-komponennya di bawah ini, yuk!
Cara Kerja Mobil Listrik
Meskipun mobil listrik memiliki banyak kesamaan dengan mobil bensin atau diesel dalam hal operasi dasar, cara kerja mobil listrik memiliki beberapa perbedaan utama yang membuatnya unik.
Berikut ini cara kerja mobil listrik:
Pengambilan dan Pengaturan Daya Listrik
Saat pengemudi menekan pedal pada mobil listrik, tahap pertama dalam proses ini adalah pengambilan dan pengaturan daya listrik.
Peran utama dalam tahap ini dimainkan oleh sebuah perangkat elektronik yang disebut controller.
Controller ini bertugas untuk mengambil daya listrik dari baterai traksi mobil dan mengatur distribusinya ke komponen-komponen lainnya.
Dengan teknologi canggih, controller mampu mengoptimalkan aliran daya listrik sesuai dengan permintaan saat mengemudi.
Peran Inverter
Setelah controller mengambil dan mengatur daya listrik dari baterai traksi, langkah selanjutnya adalah mengirimkan daya ini ke motor listrik.
Inverter adalah komponen kunci yang terlibat dalam proses ini. Inverter memiliki peran penting dalam mengubah arus searah (DC) dari baterai menjadi arus bolak-balik (AC) yang dibutuhkan oleh motor listrik.
Ini memungkinkan motor listrik untuk beroperasi dengan efisiensi tinggi, karena kebanyakan motor listrik menggunakan arus bolak-balik untuk menghasilkan gerakan.
Konversi Energi Listrik menjadi Energi Mekanik
Saat daya listrik tiba di motor listrik, tahap selanjutnya adalah konversi energi.
Motor listrik adalah mesin yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan roda mobil.
Proses ini terjadi ketika motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik dalam bentuk putaran atau rotasi.
Kecepatan dan torsi motor listrik dapat diatur oleh controller sesuai dengan kebutuhan saat mengemudi.
Komponen-komponen dalam Mobil Listrik
Untuk lebih memahami cara kerja mobil listrik secara mendalam, ini beberapa komponen mobil listrik dan fungsi-fungsinya:
Baterai Traksi (Traction Battery Pack)
Baterai traksi adalah inti dari sistem daya mobil listrik.
Baterai ini bertugas untuk menyimpan dan mengalirkan arus listrik searah (DC) ke inverter.
Inverter kemudian mengubahnya menjadi arus listrik bolak-balik (AC) yang digunakan untuk menggerakkan motor traksi.
Baterai traksi umumnya menggunakan teknologi lithium-ion karena kapasitas penyimpanan dan daya tahannya yang luar biasa.
Mereka juga dirancang untuk dapat diisi ulang berkali-kali tanpa mengalami degradasi yang signifikan.
Inverter
Inverter adalah komponen yang mengonversi arus listrik DC dari baterai traksi menjadi arus listrik AC yang dibutuhkan oleh motor traksi.
Inverter ini juga memiliki peran penting dalam mengisi ulang baterai saat proses pengereman regeneratif.
Umumnya, pada mobil listrik, digunakan inverter jenis bi-directional yang memungkinkan aliran arus listrik dari baterai ke motor dan sebaliknya.
Controller
Controller bertanggung jawab mengatur aliran daya listrik dari baterai ke inverter dan motor traksi.
Ini memungkinkan mobil bergerak dengan lancar dan merespons perintah pengemudi melalui pedal gas.
Sinyal dari pedal gas memengaruhi seberapa banyak tenaga yang disalurkan ke motor traksi dan, oleh karena itu, memengaruhi kecepatan dan akselerasi mobil.
Motor Traksi
Motor traksi adalah mesin listrik utama yang menggerakkan transmisi dan akhirnya roda mobil.
Kinerja motor traksi sangat penting dalam menentukan performa dan efisiensi mobil listrik.
Baca Juga: Mengatasi Tantangan pada Sistem Kontrol Traksi Mobil Listrik
Auxiliary Battery
Auxiliary battery menyediakan daya untuk aksesori mobil, seperti sistem alarm, wiper, dan lainnya.
Ini memastikan bahwa komponen aksesori dapat berfungsi bahkan ketika baterai traksi tidak digunakan.
Thermal Cooling System
Sistem pendingin termal sangat penting untuk menjaga suhu operasi optimal untuk mesin, motor traksi, elektronika daya, dan komponen lainnya.
Ini memastikan bahwa mobil tetap efisien dan aman dalam jangka waktu yang lama meskipun digunakan secara intensif.
Charger
Charger adalah komponen yang bertugas mengisi ulang baterai mobil listrik.
Charger mengambil listrik AC dari sumber daya eksternal dan mengubahnya menjadi arus DC yang dapat disimpan di dalam baterai.
Ada dua jenis charger pada mobil listrik, yaitu on-board charger yang terletak di dalam mobil dan charger eksternal yang terpasang di luar mobil.
Transmisi
Transmisi pada mobil listrik berfungsi untuk mentransfer tenaga dari motor listrik ke roda.
Transmisi ini biasanya lebih sederhana dibandingkan dengan transmisi pada mobil konvensional karena motor listrik memiliki ciri khas dapat beroperasi efisien pada berbagai kecepatan.
Perbedaan Mobil Listrik dan Mobil Konvensional
Meski sama-sama dilajukan oleh energi untuk penggeraknya, ada beberapa perbedaan antara mobil listrik dan mobil konvensional, diantaranya:
Sistem Penggerak dan Sumber Tenaga
Mobil konvensional mengandalkan mesin pembakaran internal (MPI) sebagai sistem penggeraknya.
Mesin ini memerlukan bahan bakar minyak (BBM) yang kemudian diubah menjadi tenaga mekanis melalui proses pembakaran internal.
Selain mesin, mobil konvensional juga memiliki transmisi yang kompleks dengan ratusan komponen bergerak.
Di sisi lain, mobil listrik menggunakan baterai sebagai sumber tenaga utamanya.
Motor listrik, yang merupakan komponen utama dalam powertrain mobil listrik, mengubah energi listrik yang disimpan dalam baterai menjadi gerakan roda.
Perbedaan paling mencolok adalah kompleksitas sistem penggeraknya; mobil konvensional memiliki lebih banyak komponen yang terintegrasi daripada mobil listrik.
Penyimpanan dan Isi Ulang Sumber Energi
Mobil konvensional memiliki tangki bahan bakar minyak (BBM) sebagai tempat penyimpanan energi.
BBM disimpan di dalam tangki dan diumpankan ke mesin untuk menghasilkan tenaga.
Proses pengisian ulang BBM umumnya dilakukan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Sementara itu, mobil listrik menggunakan baterai sebagai penyimpan energi listrik.
Baterai ini biasanya terpasang di bagian dasar atau bawah chassis mobil.
Pengisian ulang baterai dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber listrik yang tersedia di mana saja, seperti stasiun pengisian listrik publik atau bahkan di rumah dengan penggunaan charger khusus.
Emisi
Salah satu keuntungan paling mencolok dari mobil listrik adalah ketiadaan emisi gas buang. Mobil listrik tidak mengeluarkan gas berbahaya seperti CO2 (karbon monoksida), NOx (nitrogen oksida), dan partikel.
Sebaliknya, mobil konvensional memancarkan emisi yang merugikan lingkungan dan kesehatan manusia dalam bentuk gas buang yang mencemari udara.
Biaya
Meskipun mobil listrik cenderung memiliki biaya muka yang lebih tinggi daripada mobil konvensional, biaya operasional jangka panjangnya cenderung lebih rendah.
Hal ini disebabkan oleh efisiensi mobil listrik dalam hal perbandingan bahan bakar dengan jarak tempuh.
Mobil listrik juga memerlukan biaya perawatan yang lebih rendah karena memiliki hanya satu komponen bergerak utama, yaitu motor, dibandingkan dengan mesin pembakaran internal yang memiliki sejumlah komponen bergerak yang kompleks.
Kecepatan
Secara sederhana, mobil listrik memiliki akselerasi yang lebih baik dibandingkan mobil konvensional karena motor listrik memberikan torsi penuh sejak putaran awal.
Namun, dalam hal kecepatan maksimum, mobil konvensional masih memiliki keunggulan karena mesin pembakaran internal dapat mencapai kecepatan lebih tinggi daripada motor listrik.
Pengereman Regeneratif
Mobil listrik, termasuk kendaraan hibrida, memiliki fitur pengereman regeneratif yang unik.
Saat pedal akselerator dilepas, motor listrik berfungsi sebagai generator untuk menghasilkan energi yang kemudian disimpan kembali dalam baterai.
Hal ini menciptakan efek seperti engine brake yang membantu mengurangi kecepatan kendaraan dan meningkatkan efisiensi konsumsi energi.
Mobil konvensional tidak memiliki fitur pengereman regeneratif ini, sehingga energi yang terbuang saat pengereman tidak dapat dimanfaatkan kembali.
Rawat Mobil Listrik Agar Selalu Paripurna di DOMO Hybrid EV
Setelah paham bagaimana cara kerja mobil hybrid hingga komponen yang ada di dalamnya, jangan lupa untuk lakukan perawatan secara berkala.
Karena mobil hybrid juga perlu diperhatikan secara rutin dan justru lebih ‘telaten’ agar tak cepat alami kerusakan.
Soal pilihan bengkel mobil listrik Anda tak usah khawatir, karena kini hadir DOMO Hybrid EV sebagai bengkel spesialis mobil listrik pertama di Indonesia!
Masih jadi bagian dari Dokter Mobil Indonesia, jadi soal kualitas penanganan dan perawatan mobil listrik di DOMO Hybrid EV tak perlu Anda khawatirkan.
Untuk reservasinya pun sangat mudah.
Anda bisa langsung hubungi via WhatsApp di 0819-0510-5272 (atau hubungi di sini) atau kunjungi langsung bengkel DOMO Hybrid EV: