Penyebab Umum Kerusakan Baterai Hybrid Akibat Usia Pakai
Baterai hybrid adalah komponen krusial yang memastikan performa optimal dan efisiensi bahan bakar pada kendaraan hybrid. Seperti halnya komponen lainnya, baterai ini memiliki usia pakai yang terbatas dan bisa mengalami kerusakan seiring waktu. Artikel ini membahas penyebab umum kerusakan baterai hybrid akibat usia pakai, serta cara untuk mencegahnya.
1. Degradasi Sel Baterai
Degradasi sel adalah penyebab utama kerusakan baterai hybrid seiring bertambahnya usia. Setiap kali baterai digunakan, terjadi siklus pengisian dan pengosongan daya. Siklus ini, jika berlangsung terus-menerus selama bertahun-tahun, menyebabkan penurunan kapasitas sel baterai. Sebagai akibatnya, baterai tidak lagi mampu menyimpan energi sebanyak sebelumnya, yang berdampak langsung pada performa kendaraan.
Menurut sebuah penelitian dari National Renewable Energy Laboratory (NREL), rata-rata baterai lithium-ion yang digunakan pada mobil hybrid akan mengalami penurunan kapasitas sebesar 10% setelah 5 tahun penggunaan.
2. Paparan Suhu Ekstrem
Suhu ekstrem, baik panas maupun dingin, dapat mempercepat kerusakan baterai hybrid. Baterai bekerja optimal pada suhu tertentu, biasanya antara 20-30 derajat Celsius. Ketika suhu lingkungan terlalu tinggi atau terlalu rendah, baterai akan bekerja lebih keras untuk mempertahankan performa, yang dapat mempercepat degradasi sel.
Penggunaan mobil di iklim yang sangat panas atau sangat dingin tanpa perlindungan tambahan dapat memperpendek usia baterai. Oleh karena itu, menjaga mobil hybrid di tempat yang bersuhu stabil, terutama saat tidak digunakan, dapat membantu memperpanjang usia baterai.
3. Overcharging dan Deep Discharging
Overcharging (pengisian daya berlebihan) dan deep discharging (pengosongan daya hingga habis total) juga merupakan penyebab umum kerusakan baterai hybrid. Meskipun sistem manajemen baterai (BMS) pada mobil hybrid modern sudah dirancang untuk mencegah overcharging dan deep discharging, tetap ada risiko jika sistem ini tidak bekerja dengan baik atau ada kegagalan pada sensor.
Overcharging dapat menyebabkan pemanasan berlebih pada sel baterai, sementara deep discharging dapat menyebabkan sel kehilangan kemampuan untuk diisi kembali secara efisien. Keduanya akan mempercepat kerusakan dan mengurangi umur baterai.
4. Usia Pakai
Tak bisa dipungkiri, usia pakai adalah faktor utama yang menyebabkan kerusakan baterai hybrid. Meski perawatan yang baik bisa memperpanjang umur baterai, setiap baterai memiliki batas umur yang tidak bisa dihindari. Biasanya, baterai hybrid memiliki usia pakai antara 8 hingga 10 tahun, tergantung pada penggunaan dan perawatan.
Sebagai kendaraan hybrid mendekati batas usia pakainya, pemilik kendaraan harus mulai mempertimbangkan penggantian baterai untuk menghindari masalah performa.
Baca Juga : Mesin Mobil Hybrid Mati Mendadak? Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
Kesimpulan
Kerusakan baterai hybrid akibat usia pakai adalah hal yang tidak bisa dihindari, tetapi dapat diperlambat dengan perawatan yang tepat. Memahami penyebab umum kerusakan ini dapat membantu pemilik kendaraan hybrid dalam merawat baterai dengan lebih baik dan memperpanjang usia pakainya. Dengan melakukan perawatan rutin dan menghindari kondisi ekstrem, baterai hybrid dapat bertahan lebih lama, memastikan kendaraan tetap efisien dan ramah lingkungan.
Lantas sudahkah anda memberikan perawatan yang tepat terhadap baterai mobil anda? Yuk berikan perawatan terbaik untuk mobil hybrid anda. Datang dan bawa mobil anda ke bengkel kami di Domo Hybrid EV.