Mitsubishi Outlander PHEV ini salah satu SUV plug-in hybrid yang punya daya tarik khusus bagi mereka yang ingin menikmati pengalaman berkendara ramah lingkungan tanpa harus terlalu sering mampir ke SPBU.
Konsumsi BBM Mitsubishi Outlander PHEV
Dengan sistem hybrid yang canggih, mobil ini bisa mengandalkan tenaga listrik di kecepatan rendah, membuat konsumsi bahan bakar jadi jauh lebih hemat saat digunakan sehari-hari, terutama di perkotaan.
Sebelum benar-benar menguji performa BBM-nya, Domohybridev.com sudah memastikan semua sudah siap, mulai dari pengecekan tekanan ban hingga memastikan baterai terisi penuh.
Baterai dalam kondisi penuh ini sangat penting, apalagi jika ingin menguji seberapa jauh mobil ini bisa melaju hanya dengan tenaga listrik sebelum mesin bakarnya ikut beroperasi.
Pengalaman Mengemudi di Rute Dalam Kota
Rute pertama yang Domohybridev.com coba adalah dalam kota dengan kecepatan rata-rata sekitar 22 km/jam.
Dari awal, Outlander PHEV langsung menunjukkan kelebihannya.
Begitu mobil mulai jalan, motor listrik langsung mengambil alih, membuat perjalanan terasa lebih senyap dan halus.
Listrik dari baterai mampu membawa mobil melaju hingga 44 km tanpa campur tangan mesin bakar.
Namun, setelah 44 km, tenaga baterai mulai menipis, dan mesin bakar pun otomatis menyala untuk membantu motor listrik.
Menariknya, meski mesin bakar menyala, konsumsi BBM tetap efisien berkat sistem regeneratif yang memanfaatkan energi pengereman untuk mengisi baterai.
Setelah 100 km menempuh jalanan dalam kota, catatan konsumsi bahan bakar dari MID menunjukkan angka 28,6 km/l.
Artinya, untuk menempuh jarak ini, hanya butuh sekitar 3,49 liter bensin. Hasil yang cukup mengesankan untuk SUV sekelas ini!
Baca Juga: Review MG VS HEV, SUV Hybrid Murah, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
Uji Coba di Jalan Tol
Setelah cukup puas dengan pengujian dalam kota, Domohybridev.com melanjutkan perjalanan ke jalan tol untuk melihat bagaimana performa dan konsumsi BBM di kecepatan tinggi.
Baterai kembali diisi penuh sebelum perjalanan dimulai.
Di jalan tol, mobil dipacu dengan kecepatan rata-rata sekitar 90 km/jam, kecepatan yang cukup konstan namun membutuhkan daya listrik yang lebih besar.
Hasilnya, motor listrik hanya mampu menggerakkan mobil sejauh 26 km sebelum akhirnya mesin bakar menyala.
Ini karena kecepatan tinggi di jalan tol memang membutuhkan daya yang lebih besar, sehingga baterai cepat habis.
Setelah 100 km, catatan konsumsi bahan bakar di MID menunjukkan angka 20,1 km/l, atau sekitar 4,97 liter bahan bakar yang dibutuhkan.
Memang terlihat lebih boros dibandingkan saat di dalam kota, tapi mengingat performa dan bobot mobil, angka ini masih tergolong efisien untuk SUV PHEV.
Baca Juga: Konsumsi BBM MG VS HEV, Seberapa Irit Sih?
Mengapa Outlander PHEV Cocok untuk Perkotaan?
Mitsubishi Outlander PHEV ini benar-benar unggul dalam efisiensi bahan bakar, terutama untuk penggunaan dalam kota.
Dengan baterai penuh, kita bisa melaju hingga 40 km tanpa menyentuh bahan bakar sama sekali.
Jadi, kalau aktivitas harian Anda tidak lebih dari 40 km, mobil ini bisa jadi solusi yang hemat BBM sekaligus ramah lingkungan.
Setibanya di tempat tujuan, kita tinggal mengisi daya baterai lagi, dan esoknya siap digunakan tanpa harus isi bahan bakar.
Selain itu, Outlander PHEV ini juga nyaman dan cukup responsif untuk digunakan di kemacetan.
Dengan mode EV, mobil melaju halus dan nyaris tanpa suara, memberi sensasi berbeda dari SUV bermesin bakar pada umumnya.
Fitur regeneratifnya pun sangat membantu dalam menghemat energi. S
etiap kali kita menginjak rem atau menurunkan kecepatan, energi yang biasanya terbuang begitu saja diubah menjadi tenaga untuk mengisi baterai.
Alhasil, tidak hanya hemat BBM, mobil ini juga pintar memanfaatkan energi secara maksimal.
Baca Juga: Review Mitsubishi Outlander PHEV, Performa, Fitur, dan Kenyamanan!
Bagaimana Jika Digunakan untuk Perjalanan Jauh?
Outlander PHEV memang lebih cocok untuk penggunaan sehari-hari di dalam kota.
Namun, jika sesekali ingin digunakan untuk perjalanan jauh, mobil ini juga tidak mengecewakan.
Meski konsumsi BBM-nya akan sedikit lebih boros di jalan tol, angka 20,1 km/l tetap terbilang efisien jika dibandingkan dengan SUV konvensional.
Kuncinya adalah memastikan baterai terisi penuh sebelum memulai perjalanan jauh, karena semakin panjang jarak yang bisa ditempuh dengan motor listrik, semakin hemat pula bahan bakar yang terpakai.