Saat ini, mobil hybrid semakin diminati sebagai solusi berkendara yang lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.
Mobil Hybrid Jarang Dipakai
Dengan kombinasi mesin bakar dan motor listrik, mobil hybrid menawarkan kelebihan dari segi efisiensi energi dan pengurangan emisi.
Namun, ada satu pertanyaan penting yang sering muncul: bagaimana menjaga komponen utama dalam mobil hybrid, khususnya baterai besar, agar tetap awet?
Baterai adalah komponen penting pada mobil hybrid karena menjadi sumber daya bagi motor listriknya.
Sama halnya dengan perangkat elektronik lainnya, baterai mobil hybrid juga rentan terhadap kerusakan, terutama jika perawatannya tidak diperhatikan.
Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa baterai mobil hybrid bisa cepat rusak, terutama jika mobil jarang digunakan atau perawatannya kurang memadai.
Mobil Hybrid Jarang Dipakai, Risiko Baterai Lebih Cepat Rusak
Mobil hybrid memang dirancang untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi, tetapi ketika mobil jarang dipakai, ternyata ada efek samping yang bisa merugikan.
Baterai besar pada mobil hybrid sangat bergantung pada arus listrik yang stabil dan rutin.
Ketika mobil jarang digunakan, aliran listrik ke baterai besar pun minim. Akibatnya, daya simpan baterai akan menurun seiring waktu, dan hal ini bisa menyebabkan kapasitas baterai berkurang.
Ketika kapasitas baterai berkurang, motor listrik tidak bisa bekerja optimal, sehingga mesin bakar harus bekerja lebih keras tentu ini mengurangi efisiensi mobil hybrid secara keseluruhan.
Jadi, untuk pemilik mobil hybrid yang jarang memakai mobilnya, penting untuk tetap memastikan mobil dihidupkan secara rutin.
Bahkan sekadar memanaskan mobil dalam kondisi diam dapat membantu menjaga stabilitas daya pada baterai. Ini adalah langkah sederhana yang dapat memperpanjang umur baterai mobil hybrid.
Membersihkan Saringan Udara Pendingin Baterai
Baterai besar pada mobil hybrid cenderung menghasilkan panas lebih tinggi saat digunakan, apalagi dalam kondisi jalan yang membutuhkan tenaga ekstra.
Oleh karena itu, banyak mobil hybrid yang dilengkapi sistem pendingin khusus untuk menjaga suhu baterai tetap stabil.
Nah, salah satu komponen penting dari sistem ini adalah saringan udara yang membantu aliran udara dingin ke bagian baterai.
Jika saringan udara pada sistem pendingin baterai kotor dan jarang dibersihkan, udara yang masuk ke sistem pendingin akan terhambat.
Ini menyebabkan suhu baterai naik lebih cepat dari seharusnya, yang dapat berdampak buruk pada performa baterai secara keseluruhan.
Suhu tinggi yang berlangsung lama akan mempercepat penurunan kapasitas baterai, yang ujung-ujungnya membuat baterai cepat rusak.
Oleh karena itu, pastikan untuk membersihkan saringan udara secara rutin sebagai bagian dari perawatan mobil hybrid.
Baca Juga: Konsumsi BBM MG VS HEV, Seberapa Irit Sih?
Mengganti Aki Kecil dengan Jenis yang Tidak Sesuai
Pada mobil hybrid, terdapat dua jenis baterai: baterai kecil untuk menyalakan mesin bakar dan baterai besar untuk motor listrik.
Baterai kecil ini tidak boleh diremehkan karena meski perannya terlihat sederhana, ia sangat penting dalam menjaga kelancaran sistem elektrik mobil hybrid.
Sering kali, pemilik mobil hybrid mengganti aki kecil dengan aki biasa tanpa memikirkan efek jangka panjangnya.
Aki kecil pada mobil hybrid biasanya didesain khusus dengan seal atau segel untuk menahan uap asam yang dihasilkan oleh aki.
Aki ini juga dilengkapi saluran pembuangan uap asam yang sangat penting untuk mencegah korosi.
Jika diganti dengan aki yang tidak sesuai, misalnya aki biasa yang tidak memiliki saluran pembuangan khusus, uap asam tersebut bisa merusak konektor listrik di sekitarnya.
Korosi yang terjadi pada konektor ini akan menghambat aliran listrik ke baterai besar.
Akibatnya, suplai daya ke baterai besar menjadi tidak stabil, yang pada akhirnya memperpendek usia baterai besar.
Baca Juga: Review Mitsubishi Outlander PHEV, Performa, Fitur, dan Kenyamanan!
Langkah-Langkah Memperpanjang Umur Baterai Mobil Hybrid
Bagi pemilik mobil hybrid, menjaga baterai agar tetap awet tentu menjadi prioritas, karena biaya penggantian baterai besar cenderung mahal.
Beberapa langkah sederhana berikut bisa membantu memperpanjang usia baterai pada mobil hybrid:
Rutin Menghidupkan Mobil
Meski mobil jarang digunakan, tetaplah menghidupkan mobil setiap beberapa hari untuk menjaga arus listrik tetap stabil.
Membersihkan Saringan Udara Pendingin Baterai
Pastikan saringan udara pada sistem pendingin baterai dalam kondisi bersih agar aliran udara berjalan lancar, terutama jika sering berkendara di daerah berdebu.
Menggunakan Aki yang Sesuai
Gantilah aki kecil dengan aki yang sesuai spesifikasi mobil hybrid Anda, untuk mencegah korosi dan menjaga stabilitas daya ke baterai besar.
Memeriksa Sistem Pendingin Baterai Secara Berkala
Jika mobil hybrid Anda memiliki sistem pendingin khusus untuk baterai, pastikan komponen-komponennya bekerja dengan baik dan bersih dari kotoran.
Baca Juga: Konsumsi BBM Mitsubishi Outlander PHEV, Review dan Test Drive!
Dengan memperhatikan beberapa hal di atas, pemilik mobil hybrid bisa memaksimalkan kinerja mobilnya dan menjaga baterai dalam kondisi baik.
Mobil hybrid memang menjadi investasi yang bijak di tengah meningkatnya kesadaran akan pentingnya penghematan energi dan perlindungan lingkungan.
Namun, investasi ini hanya akan terasa manfaatnya jika dirawat dengan baik.
Jadi, jangan anggap remeh perawatan baterai pada mobil hybrid Anda karena dari baterai yang sehat, performa optimal akan tercipta!